Sabtu, 10 Desember 2011

tumor rahang


Rahang atas adalah bagian dari rongga mulut., nama lainnya adalah palatum. Diatas rahang atas ada bagian yang disebut maksila, yang letaknya agak dipinggir hidung dibawah kulit pipi.
Tumor ganas di rahang atas dapat berasal dari langit-langit atau palatum, bisa dari maksila, atau juga bisa dari gusi rahang atas , maupun kulit mukosa pipi atas.
Secara umum penderita mengeluh adanya benjolan di dalam mulut di daerah rahang atas dibawah pipi (di dalam rongga mulut).

Bila tumor berasal dari bagian lapisan mukosa atau selaput seperti kulit di langit-langit rahang atas, biasanya tumor ini akan mudah berdarah karena sering tergesek saat makan, dan akan cepat diketahui.
Namun bila tumor berasal dari bagian di belakang mukosa langit-langit, yang dapat berasal dari jaringan ikat , atau berasal dari mukosa sinus maksilaris, maka gejalanya pada awalnya tidak diketahui. Penderita merasakan adanya benjolan yang makin lama makin besar, namun kulit pipi tetap baik dan tidak ada borok


dan tidak berdarah, serta jarang disertai rasa sakit.
Karena tidak sakit dan tidak ada keluhan kecuali adanya benjolan, maka seringkali penderita tidak berobat sesegera mungkin dengan akibat tumor akan berkembang terus hingga ukurannya membesar dan memenuhi rongga mulut.

Pada keadaan seperti ini, tentunya pengobatannya menjadi lebih sulit.
Sebagai contoh, kedua kasus diatas, sudah demikian besar dan memenuhi rongga mulut dan sudah mengganggu makan. Tentunya harus segera diberikan pengobatan yang tepat.

Cara mengobatinya
Penanganan tumor ganas rahang atas dimulai dengan menentukan diagnosis klinis kemudian menetapan diagnosis pastinya dengan pemeriksaan histopatologi atau patologi anatomi (PA). Setelah itu ditentukan stadiumnya yaitu seberapa besar tumor dan sudah menjalar atau infiltrasi ke jaringan sekitarnya seberapa jauh, dengan pemeriksaan rontgen foto atau CT Scan. Dicari juga apakah sudah menyebar jauh ke paru atau tempat lainnya.

Pengobatan yang utama tumor ganas rahang atas umumnya adalah operasi dengan mengangkat seluruh tumor beserta seluruh rahang atas yang terkena, juga dengan maksila yang terkena atau lazim disebut hemimaksilektomi dan rekonstruksi.
Bila mata sudah terkena , bila perlu bola mata harus diangkat.
Sebelum dilakukan operasi pada keadaan tertentu, dilakukan nafas buatan dari tenggorokan yaitu trakheostomi untuk memudahkan pembiusan dan mencegah terjadinya sumbatan jalan nafas oleh dokter spesialis THT.

Hal yang menjadi masalah setelah rahang atas , maksila dan tumor diangkat, tentunya penutupan lukanya menjadi lebih sulit. Bila tidak ditutup, maka rongga mulut dan rongga hidung menjadi berhubungan, dan bila makan atau minum maka makanan atau minuman.bisa tersedak ke hidung dan saluran nafas.
Untuk menutup luka bagian dalam rahang atas, sebagai pengganti mukosa, maka dilakukan operasi rekonstruksi dengan mengambil kulit dan bagian bawah kulit daerah dahi secukupnya kemudian diputarkan dan dimasukkan ke dalam rongga bekas operasi rahang atas, berupa forehead flap , dengan tetap mempertahankan pembuluh darah flap tersebut.

Flap adalah cangkok kulit dari daerah donor ke daerah penerima (resipien) yaitu daerah bekas operasi yang akan ditutup, dengan tetap mempertahankan pembuluh darah sehingga masih ada hubungan pendarahan antara donor dan penerimanya. Sedangkan skin graft adalah cangkok kulit dari suatu daerah donor ke daerah penerima tanpa ada hubungan pendarahan diantara keduanya.
Luka di daerah dahi yang terbuka, ditutup dengan cangkok kulit dari kulit perut, berupa skin graft (full tkickness skin graft ). Sementara luka di bagian dinding perut dapat dijahit primer. Dengan demikian seluruh luka dapat ditutup.

Selanjutnya sebagai pengganti rahang dan gigi yang hilang akibat operasi dan menjadi cekung, ditutup dengan suatu obturator atau protesa rahang dan gigi buatan yang dibuat oleh dokter bedah mulut . Pencetakan protesa ini dapat dilakukan pada saat sesudah operasi, sedangkan pemasangannya bisa langsung pada saat itu juga atau beberapa hari sesudahnya.

Setelah luka sembuh dan protesa rahang sudah dipasang , maka bentuk wajah dan rahang atas akan tampak seperti keadaan normal. Penderita dapat makan dan minum seperti biasa dan dapat melakukan aktivitas normal seperti biasa dalam keadaan sehat.

Operasi seperti ini bukanlah operasi yang mudah dan harus melibatkan berbagai disiplin ilmu. Dokter ahli yang terlibat antara lain dokter bedah onkologi, dr. spesialis THT, dr. bedah mulut, dr. spesialis mata, dr. bedah saraf, dr. anestesi, dr. bedah plastik (bila ada) , ditunjang oleh dr. radiologi, dr. patologi anatomi, asisten anestesi dan asisten operasi.

Semua ahli ini bekerja sebagai tim, yaitu dibawah tim kanker rumah sakit.
Sebelum operasi, penderita disiapkan keadaan umumnya supaya optimal, didiskusikan langkah-langkah yang akan dilakukan agar hasilnya menjadi baik.

Karena pada umumnya tumor ganas rahang umumnya tidak dapat dilakukan kemoterapi dan relatif kurang reesponsif dengan radioterapi, maka kontrol ketat sesudah operasi harus dilakukan.
Sesudah penderita sembuh dari operasi harus rutin kontrol ke dokter sesuai jadwal yang diberikan , untuk mengamati perbaikan atau penyembuhan luka dan menilai ada tidaknya kekambuhan.
Bila terjadi kekambuhan maka sesegera mungkin harus ditangani, jangan menunggu sampai besar sekali baru datang ke dokter.
Cara pemesanan Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar